Biantara Bahasa Sunda
Biantara merupakan bagian dari sebuah karangan karya sastra sunda, dimana jika di lihat dari segi atau bidang bahasa indonesia biantara merupakan sebuah pidato. Sebuah pidato sendiri harus pada dasarnya harus mencakup 3 aspek penting , yakni Pembukaan, Isi , dan tentunya Penutup. nah utuk itu dalam artikel kali ini saya akan menjelaskan satu persatu aspek penting diatas.
1. Pembukaan
pada saat membuat sebuah biantara(pidato) tentunya anda di tuntut untuk membuat pembukaan, karena pada dasarnya pembukaan adalah gambaran mengenai isi dari pidato tersebut, misalnya pembukaan pidato bagus tentunya isinya juga akan bagus atau sebaliknya, jika pembukaan pidato tidak jelas tentunya isi dari pidato tidak akan jelas. namun semua itu hanya pendapat tidak semua pembukaan pidato jelas isinya juga jelas atau sebaliknya, jadi pembukaan hanyalah gambaran dari sebuah pidato yang akan di sampaikan. Berikut ini contoh pembukaan dari sebuah pidato dalam bahasa sunda.
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahirobil alamin, wabihi nasta’inu ‘alaumuridunya waddin, wa’ala ‘alihi washahbihi ajma’in, puji sinareung syukur urang panjatkeun ka Allah swt, Sholawat sareung salam urang haturkeun ka jungjunan alam, nabi muhammmad SAW, ibu/bapa anu ku simkuring di pika hormat para audiens anu di pika cinta ku sim kuring dina rereged ieu simkuring bade….
2. Isi
isi merupakan inti dari sebuah pidato atau ruh dari sebuah pidato, sebuah pidato tidak akan berjala atau terjadi jika tidak ada isinya, maka untuk itu anda wajib membuat isi dari pidato. ada beberapa syarat untuk membuat isi dari pidato, seperti halnya singkat, padat dan jelas. Nah jadi maksudnya jelas disini adalah anda tidak membuat isi pidato dengan bertele-tele jadi memuat isi dari inti pembicaraan, buatlah pidato yang memang mempunya tema sama dengan acara yang sedang berlangsung, jangan memuat pidato tentang kebersihan lingkungan di acara pernikahan atau acra resmi lainnya, tentunya ini tidak nyambung antara acara dengan pidato yang di sampaikan.
3. Penutup
penutup pidato snagatlah penting seperti 2 hal sebelumnya diatas, karena jika sebuah pidato tidak di tutup maka yang terjadi adalah penggantungan pidato, maksudnya adalah seperti halnya isi pidato sudah beres dan si pembicara langsung turun dari acara , tentunya ini sangatlah tidak bagus untuk nama baik anda sebagai pembicara, maka untuk itu di perlukan penutup. Contoh penutup pidato yang baik dalam bahasa sunda seperti berikut ini.
..mung sakieu biantara ti simkuring , mugi biantara ieu te janten manfaat kanggo urang sadaya anu ngadangukeu, khususna diri sikuring nyalira, ku kituna sakitu wae hatur nuhun ka ibu/bapa anu tos masihan waktos ka simkuring wassalamualaikum wr.wb.
Sudah jelas dari 3 hal yang saya sampaikan diatas bahwa sebuah pidato akan terbangun menjadi baik jika memebuhi 3 aspek penting diatas, perlu di catat bahwa untuk membuat isi dari pidato sebenarnya tidak perlu panjang lebar, simple saja yang penting kena pada intinya langsung dan tidak bertele-tele tantunya.
Semoga artikel diatas membantu anda dalam membuat pidato , sekian untuk hari ini sampai ketemu di artikel lainya.
Related posts:
- pidato bahasa sunda
- carpon bahasa sunda
- Pilihan Mudah Belajar Bahasa Sunda
- Mengenal istilah-istilah unik bahasa sunda
- Tata Bahasa dan Pengucapan dalam Bahasa Sunda