Seni sastra sunda atau pupuh
Berbicara tentan budaya sunda memang tidak akan ada habisnya, karena berjuta budaya di di dalamnya wajib kita ketahui sebagai generasi muda untuk melestarikannya atau dalam bahasa sunda , melestarikan itu adalah ngamumule. nah pada kesempatan ini saya akan mebahas sebua sastra ternama dari ranah sunda yang dimana biasa di bilang kawih. Berikut ini informasinya untuk anda.
Pupu adalah sebuah sastra bahasa dari sunda yang dimana di dalamnya meceritakan sebuah peribahasa, dalam pembagiannya pupuh ini di bagi menjadi 17 bagian
-Pupuh kinanti
-pupuh sinom
-pupuh asmarandana
-dangdanggula
-magatru
-mijil
-Durma
-pangkur
-maskumambang
-pucung
-wirangrong
-jurudemung
-balakbak
-gambuh
-gurisa
-lambang
-ladrang
nah itu 17 jenis pupuh diatas, namun pada posting kali ini saya hanya akan membahas sebagisn dari pupuh diatas ,
1. Kinanti
kinanti memiliki pola sastra yang berbentuk : 8-u.8-i,8-a,8-i,8-a,8-i maksudnya adalah dimana sebagian kata-katanya memiliki akhiran huruf yang sama, contohnya sebagai berikut
Budak leutik bisa ngapung
babaku apungna peuting
nguriling kakalayangan
neang nu amis-amis
sarupaning bubuahan
naon wae nu kapanggih,
dari pupuh diatas memiliki arti atau yang dimaksud adalah hewan kelelawar dimana kita ketahui bahwa kelelawar mencari makan pada malam hari, dan mencari yang manis-manis.
2. sinom
memiliki pola dengan bentuk 8-a, 8-i,8-a,8-i,7-i,8-u,7-a,8-i
sebagai contoh berikut ini bentuknya
Aya hiji rupa kembang
raranggeuyan tapi leutik
rupana bodas kacida
matak lucu liwat saking
hanjakalna teu seungit
lamun ku urang di ambung
kitu soteh ti beurang
ari seug mungguh ti peuting
sumeleber nyambung saparakanti
Nah itu contohnya , sebagaimana diatas memiliki makna bahwa sebuah bunga yang ciri khasnya dengan cara mengeluarkan aroma wangi jika pada malam hari sedangkan pada siang hari tidak beraroma.
3. asmarandana
memiliki pola dengan bentuk 8-i, 8-a, 8-e/o, 8-a 7-a, 8-u.
dengan contoh sastranya sebagai berikut ini
eling-eling murangkalih
kudu apik jeung berseka
ulah odoh ka panganggo
mun kotor geuwat seuseuhan
soeh geuwat kaputan
ka nu buruk masing butuh
ka nu anyar masing lebar
dari kawih atau pupuh diatas ada sebah makna yang sangat mendidik dimana pesan atau amanat yang tercantum adalah supaya anak muda zaman sekarang untuk lebih menjaga diri dalam artian lebih bisa mandiri dan bisa mengatur segala sesuatu dengan bersih dan tidak perlu sedikit-sedikit meminta bantuan pada orang lain.
4. dangdanggula
memiliki pola yang sedikit meningkat yakni dengan 10-i, 10-a, 8-e/o, 7-u, 9-i, 7-a, 6-u, 8-a, 12-i, 7a.
dengan contoh sastra sebagai berikut ini
keak kerak merak lir careurik
heulang julang kalong ngahalangan
geuri-geuri tinggarero
maung bati ngahaung
kuwiwi mah bati ngecewis
salaga ngiring lara
ka sang putri wiku
jeung pada bijil alpukah
sato-sato berhala gunung sirinding
bumela ka nu lara
Makna dari pupuh ini adalah sebuah kesedihan bagi semua ciptaan tuhan kepada orang yang sednag memiliki masalah hingga membuat dirinya bersedih,
nah itulah informasi untuk kali ini, pada posting selanjutnya ingsyaallah akan saya lanjutkan mengenai 17 jenis sisa yang belum saya bahas pada waktu ini.
Related posts: